Aidan : Intro

-Ceklik-
-Ceklik-
-Ckkrr..-
“Filmnya habis” pikir Aidan.


Namanya Aidan.
Bukan,itu bukan nama laki-laki. Tanya saja dia,dia sudah men-google
namanya berulang kali dan menemukan fakta bahwa namanya adalah unisex.
Dia benci laut.
dan danau.
dan sungai.


“Ai,udah jam segini,kita balik yuk”
“Iya Ai,kita semua mau ada kelas tutor nih”
Aidan menoleh dan melihat kawan-kawan terdekatnya yg sedari tadi berteduh di bawah rimbunan salah satu pohon.
“Besok kita kesini lagi ya?” Aidan penuh harap
“Nggak bisa,kita semua kan besok ada midterm”
“Elo sih pake ngambil jurusan beda dari kita”
Tawa.
Aidan diam.



Bohong,dia tidak benci laut,atau danau,ataupun sungai.
Dia
takut.
Menurutnya, mereka semua itu dalam.
Gelap.
Basah.
Dingin.
Siapa tahu ada makluk menyeramkan di bawah pasir dan di balik batu.
Siapa pula yang yakin tidak ada hiu bergigi pisau yang mengintai?
Dan hey,mungkin Monster Loch Ness benar-benar ada.
Itulah alasan mengapa Aidan takut laut.
dan danau.
dan sungai.

Alasan yang sama mengapa dia takut dengan kehidupan kampusnya.
Tahun ketiganya menuntut ilmu di negeri orang.
Menuntut ilmu yang sama sekali tidak pernah terpikir untuk dia tuntut.

“Halo Ai”
“Eh Aidan”
“Sini duduk”
Teman-teman sejurusannya.
“Kemarin ujian Artificial Intelligence dapat berapa Ai?”
“84,pada dapet berapa?”
“HAH pinter juga kamu Ai,kirain,eh…nggak deh”
Kikuk.
Diam lagi


Namanya Aidan.
Dia takut laut,danau,sungai,dan apapun berbasis air dengan kedalaman lebih dari 30 sentimeter.
Dia takut dengan segala kepalsuan dalam persahabatan.
Selamat datang semua.

0 comments: